Update 2025 --- International University of Africa IUA Sudan belum lagi aktif sejak 2023 karena konflik, sehingga segala bentuk pembelajaran baik formal maupun non formal di sudan belum bisa terlaksana dalam waktu dekat, pantau kegiatan mahasiswanya lewat akun instagram yang akan kami lampirkan di bawah --- Seluruh link pendafataran resmi, syarat berkas dokumen, fasilitas beasiswa, tips & trik pendaftaran, pengalaman kehidupan mahasiswa, dan biaya yang mungkin keluar 🔽-KAMI-TULIS-DI-BAWAH-🔽 --- www.tasheel.id pusat informasi beasiswa Timur Tengah
Mohon menghubungi PPI Sudan / Ikatan Mahasiswa untuk informasi yang lebih akurat.
Teks telah dicopy
🌍 Gambaran Umum
Sudan merupakan salah satu tujuan studi di kawasan Timur Tengah yang banyak diminati mahasiswa Indonesia, khususnya bagi mereka yang ingin mendalami ilmu agama Islam. Pusat pendidikan ternama seperti International University of Africa (Jami‘ah Ifriqiyah al-‘Alamiyyah) menjadi destinasi utama mahasiswa internasional. Kampus ini dikenal dengan jumlah mahasiswa asing yang sangat besar, berasal dari berbagai negara Afrika, Asia, hingga Eropa, serta memiliki jaringan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.
Sudan juga dikenal sebagai negeri penghafal Al-Qur’an. Sistem pendidikan di Sudan menekankan kombinasi antara kurikulum formal universitas dan halaqah kajian kitab di masjid-masjid, sehingga pengalaman belajar sangat kaya dan beragam.
🧭 Jalur Pendaftaran Beasiswa
📌 Pilihan Jalur:
Jalur Kementerian Agama (Kemenag RI)
Kuota penerimaan 20–40 mahasiswa per tahun.
Pendaftaran online melalui situs resmi Kemenag, dibuka setelah UN atau SNMPTN.
Seleksi: tes tulis (fikih, balaghah, nahwu-sharaf, tafsir, hafalan Qur’an) dan tes lisan dalam bahasa Arab.
Lulusan ditempatkan di International University of Africa.
Jalur Kesepakatan Lembaga/Organisasi
MoU antara kampus Sudan dengan lembaga seperti PCINU, Muhammadiyah, Persis, Wahdah Islamiyah.
Pondok pesantren: Gontor, Darunnajah, Al-Fatah, Khusnul Khotimah, dll.
Syarat utama berupa rekomendasi resmi lembaga dan seleksi berkas.
Jalur Komite Pendidikan Luar Negeri (KPLN)
Pendaftaran online/offline di kantor KPLN, Tangerang Selatan.
Wajib mengikuti bimbingan belajar 3 minggu (±18 kali pertemuan, biaya ±Rp950.000).
Dapat kuliah di Jami‘ah Ifriqiyah, Omdurman, atau Jami‘ah al-Qur’an al-Karim.
Jalur Mandiri/Personal
Melalui rekomendasi tokoh, seperti jalur Syekh Muhammad Thoyib.
Proses seleksi umumnya berupa pemberkasan dan wawancara langsung.
📄 Persyaratan Akademik dan Administratif
Akhlak baik serta izin tertulis dari orang tua.
Hafalan minimal 3 juz Al-Qur’an.
Kemampuan bahasa Arab aktif maupun pasif.
Dokumen wajib: ijazah & transkrip (diterjemahkan ke bahasa Arab, legalisasi Kemenkumham & Kemenlu), paspor, akta kelahiran, SKCK, pas foto, surat keterangan sehat.
Ketelitian sangat penting; kesalahan kecil (nomor paspor, masa berlaku SKCK) bisa menggugurkan.
💰 Biaya dan Fasilitas
💵 Rincian:
Jalur Kemenag: Beasiswa menanggung biaya kuliah, sementara tiket, visa, paspor, transportasi, dan uang saku ditanggung pribadi.
Jalur KPLN: Biaya awal sekitar Rp20–30 juta (sudah mencakup tiket, visa, pendaftaran, biaya hidup bulan pertama). Dana dikembalikan sebagian bila gagal seleksi.
Fasilitas kampus: Gratis kuliah, asrama, dan makan. Hanya membayar administrasi kecil tiap semester. Uang jajan ditanggung pribadi.
🏫 Kehidupan Kuliah dan Lingkungan
Kurikulum: semester awal semua mahasiswa wajib mengambil mata kuliah dasar keislaman.
Asrama: khusus mahasiswa asing, lingkungan multinasional.
Budaya: masyarakat Sudan ramah, perempuan sangat dihormati.
Iklim: hanya ada dua musim, panas dan sangat panas, badai pasir sering terjadi.
Tradisi Ramadan: masyarakat menggelar tikar dan makanan di depan rumah untuk mengajak orang berbuka bersama.
💡 Tantangan dan Peluang
Bahasa: perlu adaptasi sekitar 3 bulan karena perbedaan dialek lokal.
Kemandirian: keterbatasan fasilitas menuntut mahasiswa lebih sabar.
Kesempatan ilmiah: banyak halaqah kitab di masjid yang memperkaya wawasan keislaman.
✅ Tips Sukses
Rajin mencari informasi dari situs resmi Kemenag dan lembaga pendidikan.
Persiapkan dokumen dengan teliti dan jauh hari.
Perbanyak hafalan Qur’an dan latihan soal keislaman.
Ikuti bimbingan belajar atau pelatihan persiapan seleksi.
Perbanyak doa, restu orang tua, dan komitmen menuntut ilmu.